Peringati HGN, Bupati Janji Umrohkan Guru Berprestasi

oleh -765 views
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy

LOMBOKSATU.com – Momen peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Kamis 25 November 2021, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menjanjikan guru berprestasi akan diberangkatkan umroh ke tanah suci Makkah.

Janji bupati itu disampaikan di hadapan para guru dan pelajar serta aparatur sipil negara yang menjadi peserta upacara peringatan HGN yang berlangsung di halaman kantor bupati setempat.

Bupati akan memilih masing-masing dua orang guru berprestasi dari setiap tingkatan, serta 10 orang guru TK/PAUD yang akan diberangkat umroh tahun 2022 mendatang.

Bupati dua periode itu juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya kepada para guru, khususnya di Lombok Timur yang telah memberikan pembelajaran bagi generasi masa depan bangsa.

Tidak hanya Bupati, Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim juga menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh guru di Indonesia yang dibacakan bupati selaku inspektur upacara.

Bupati menyampaikan, tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian dengan adanya pandemi. Semua guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul
secara kesehatan, dan terpukul secara batin.

Pada saat itu, guru mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Selain itu, guru juga mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.

Dengan semangat yang kuat, guru tidak putus asa. Justru terdapat terobosan-terobosan yang dilakukan di sekolah mereka. Meski tidak dipungkiri ada memuji dan mengkritik kebijakan.

“Di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat
para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan,” sebutnya.

Ia menyebutkan, banyak keinginan para guru se-Infonesia di antaranya, inginkan perubahan, keadilan, kesejahteraan, kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang berbeda-beda.

“Guru se-Indonesia menginginkan
pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman,” ucapnya.

Ia menyebut, sejak pertama kali, mencetuskan Merdeka Belajar, saat ini sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan. Contohnya, penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran.

Gerakan ini menurutnya semakin kuat, karena ujian yang dihadapi bersama sehingga gerakan ini tidak bisa dibendung atau diputarbalikkan, karena gerakan ini hidup dalam setiap guru yang punya keberanian melangkah menuju satu tujuan utama mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Karena itulah, saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Merdeka Belajar, demi kehidupan dan masa depan guru se-Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua guru se-Nusantara atas pengorbanan dan ketangguhannya. Merdeka Belajar ini sekarang milik Anda. Salam Merdeka Belajar”. Demikian pidato Mendikbud RI yang disampaikan bupati.