Dewan Kritik Rencana Pembangunan Eks Pasar Paok Motong

oleh -1.491 views

LOMBOKSATU.com – Rencana Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur Hj. Masnan yang ingin menyulap eks pasar umum Paok Motong, kecamatan Sikur menjadi pusat penjualan oleh-oleh (souvenir) khas Lombok Timur seperti dilansir salah satu media online dikritik anggota dewan.

Kritikan itu diuangkap salah seorang anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Lombok Timur, Saeful Kosasih. Ditemui di ruang fraksinya Senin (24/11) anggota dewan dari dapil V ini menyatakan, ide Kadis Perindag Lotim itu memang bagus tapi belum layak menjadi prioritas dan perlu kajian mendalam.

“Kalau mau membangun pasar oleh-oleh butuh kajian akademis yang konfrehensif dan harus dibicarakan dengan matang dengan stickholder terkait. Jangan sampai setalah dibangun tidak berfungsi,” tegasnya.

Seyogyanya kata Saepul Kosasih, bukan pasar souvenir yang didahulukan, namun Pemkab Lotim harus memastikan pariwisata Lotim bisa berkembang dan ramai wisatawannya, baik itu regional maupun mancanegara.

“Ide pasar oleh-oleh ini kan diharapkan dari kunjungan wisatawan yang akan belanja. Buru-buru bikin pasar souvenir, touris belum datang. Yang paling penting adalah upaya maksimal pengembangan pariwisata,” tandas politisi Partai Golkar itu.

Selain itu kata Saeful, Dinas Perindag harusnya berpikir lebih mengutamakan pembinaan dan pengembangan sentra-sentra kerajinan rakyat sebagai produsen oleh-oleh yang notebene diharapkan sebagai penyuplay barang kerajinan (handycraft).

“Apa yang mau dijual di pasar oleh-oleh itu kalau hasil kerajinan rakyat kita masih belum maksimal dan mampu bersaing dengan produk lokal daerah lain,” ungkap Saeful.

Saepul juga menghawatirkan pembangunan pasar souvenir ini terlanjur menelan anggaran yang tidak sedikit namun mamfaatannya tidak bisa optimal. Ia menyontohkan, pasar apung Jenggik, PTC dan Mini Mall Selong yang megah namun manfaatannya minim.

Dikutip dari laman radarlombok.co.id (Sabtu, 21 November 2020), Kadis Perindag Lotim terinspirasi membangun pasar oleh-oleh karena Lotim belum memilikinya. Rencana ini menurutnya, sudah dibahas melalui rapat bersama Dinas Perhubungan, Dinas LHK, Dinas PU dan OPD lainnya.

”Dari rapat itu, saya selaku kepala dinas (Perindag) menginginkan agar eks Pasar Paok Motong ini bagus dijadikan pasar oleh-oleh dan pasar seni,” katanya.

Menurut Masnan, memilih eks Pasar Paok Motong dijadikan sebagai pasar oleh-oleh dan seni, karena lokasinya yang strategis berada di pinggir jalan negara sehingga sangat layak jika dibangun pasar oleh-oleh.

“Untuk di depan eks pasar ini saya menginginkan agar dibuatkan toko sebagai tempat penjualan oleh-oleh untuk menampung IKM dan UMKM khas di Lombok Timur, dan di sampingnya kita bangun pusat oleh-oleh,” ungkapnya.