Antisipasi Insiden Pendaki, Pemerintah Susun Rencana Kontingensi Rinjani

oleh -925 views
oleh
juaini
Sekda Lombok Timur HM Juaini Taofik bersama Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan BASARNAS RI, Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso

LOMBOKSATU.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menyambut positif dan mendukung penuh penyusunan rencana kontingensi untuk mengantisipasi kejadian yang membahayakan manusia, khususnya insiden pendaki yang terjatuh di lereng Gunung Rinjani.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik dalam sambutannya pada acara pembukaan penyusunan rencana kontingensi yang berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupatama) II Kantor Bupati Lombok Timur, Rabu (20/08/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Republik Indonesia, Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso.

Acara tersebut merupakan bagian dari program kerja Direktorat Operasi BASARNAS RI dalam meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan di daerah rawan bencana maupun insiden berisiko tinggi.

Sekda juga mengapresiasi terselenggaranya forum strategis ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menghadapi potensi risiko di kawasan Rinjani yang merupakan salah satu destinasi pendakian populer di Indonesia.

“Kita tentu berharap semua bisa berjalan baik dan tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan. Namun kita juga harus bersiap untuk kondisi terburuk. Dari situlah penyusunan rencana kontingensi ini menjadi sangat penting,” tegas Juaini Taofik.

Menurutnya, penyusunan rencana kontingensi ini bukan sekadar dokumen, melainkan strategi nyata untuk meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.

Sementara itu, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan BASARNAS RI, Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, menekankan penyusunan rencana ini bukan hanya merespons insiden jatuhnya wisatawan asing asal Brazil beberapa waktu lalu. Lebih dari itu, langkah ini merupakan upaya proaktif untuk mengantisipasi segala kemungkinan di lapangan.

“Acara ini menjadi sarana konsolidasi sekaligus memperkokoh kerja sama semua stakeholder. Tujuannya untuk mewujudkan slogan BASARNAS, yaitu pencarian dan pertolongan yang cepat, tepat, dan terkoordinir,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa semangat SAR adalah tanggung jawab bersama, sehingga seluruh pihak diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas dan mempererat kerja sama yang sudah terbangun.

Dalam pertemuan ini, tampak hadir sejumlah pimpinan instansi terkait, di antaranya perwakilan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kepala Kantor SAR Mataram, Kalak BPBD Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur, Dansat Brimob Polda NTB, perwakilan DLHK NTB, Dandim 1615 Lotim, Wakapolres Lotim, Sekcam Sembalun, serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemda Lombok Timur.

Melalui forum ini, diharapkan tercipta skema respon terpadu yang melibatkan Basarnas, TNI-Polri, BPBD, BTNGR, dan para pemangku kepentingan lainnya. Dengan adanya rencana kontingensi yang komprehensif, penanganan insiden di Gunung Rinjani ke depan dapat dilakukan lebih cepat, efektif, dan mampu meminimalisir risiko demi keselamatan pendaki.