RUPS-LB, Bupati Lotim Geser Direksi Dua BUMD

oleh -2.350 views
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Energi Selaparang Lombok Timur
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Energi Selaparang Lombok Timur

LOMBOKSATU.com – Kondisi keuangan daerah selama kurun 2020 hingga 2021 tidak memungkinkan pemerintah daerah menambah penyertaan modal kepada badan usaha miliki daerah (BUMD) sebagai dampak covid-19.

Selama dua tahun, Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU) Lombok Timur dipangkas sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta dana pihak ketiga dan pendapatan lain-lain yang sah dimanfaatkan pemda untuk infrastruktur penting yang dibutuhkan masyarakat.

Kondisi tersebut diungkap Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Energi Selaparang Lombok Timur tahun 2021 yang berlangsung Jumat (26/11).

Namun demikian, ditambahkan Bupati, pada tahun anggaran 2022 mendatang Pemerintah berencana menambah penyertaan modal baik untuk PT. Energi Selaparang maupun PD. Selaparang Agro.

Bupati berharap penyertaan modal tersebut dapat meningkatkan kinerja kedua BUMD tersebut. Kepada jajaran direksi dan komisaris, Bupati berharap adanya kerja sama yang baik di antara semua komponen yang ada sehingga perusahaan menjadi solid. Termasuk konsolidasi ke luar serta menjalankan program kerja secara konsisten.

Pada RUPS-LB yang berlangsung di ruang rapat bupati tersebut, Bupati selaku pemegang saham melakukan pergeseran jabatan di tubuh PT. Energi Selaparang dan PT. Selaparang Agro. Direktur Utama (Dirut) PT. Selaparang Agro Sukirman akan menjabat Dirut PT. Energi Selaparang.

Sedangkan Plt. Dirut sebelumnya Hasfiandi akan menjabat Dirum. Sementara itu posisi Dirut Selaparang Agro akan diisi Dirumnya saat ini Sulhiyani. Formasi ini akan berlaku mulai 1 Desember mendatang.

PT. Energi Selaparang, berdasarkan laporan Komisaris Utama H. Suhardi, selama 4 bulan terakhir atau pasca penunjukan pelaksana tugas tanggal 24 Juni lalu, secara umum menunjukan perbaikan. Disampaikan kendati belum membukukan keuntungan namun dapat mengurangi kerugian.

Diungkap pula sejumlah faktor yang menyebabkan kerugian pada BUMD tersebut seperti keterbatasan modal dan sumber daya serta harga bahan baku. Hal itu sudah diatasi di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan BUMD lain untuk penambahan modal, serta membangun komunikasi dengan agen baru terkait penyediaan bahan baku dengan harga lebih murah.