Bupati Terima Kunjungan Direksi Bank NTB Syariah

oleh -334 views
bupati
Bupati Sukiman Azmy bersama Komisaris Independen Bank NTB Syariah Hj. Putu Selly Andayani

LOMBOKSATU.com – Bank NTB syariah berupaya memenuhi modal inti bank umum minimal tiga triliun seperti yang disyaratkan Paraturan OJK No. 12 tahun 2020.

Sejumlah opsi seperti menjadi Bank Perkreditan Rakyat maupun perubahan izin dikesampingan. Opsi yang dipertimbangkan kemudian adalah menjadi kelompok usaha bank (KUB).

Hal tersebut terungkap saat kunjungan Direksi Bank NTB Syariah Senin (17/10/2022) yang diterima Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy.

Rombongan Bank NTB syariah diterima di Ruang Rapat Bupati. Hadir mendampingi Bupati pada kesempatan tersebut Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Inspektur Daerah, dan Kepala Bagian Ekonomi Setda Lotim.

Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah M. Usman menerangkan bahwa opsi KUB memiliki sejumlah keuntungan selain pemenuhan modal minimal.

Usman menyebut penguatan teknologi, profesionalisme SDM, memperluas pasar, memperkuat kondusifitas perdagangan antar daerah dan sejumlah aspek positif lainnya.

Sejumlah bank daerah dengan modal besar telah menunjukkan ketertarikan terhadap Bank NTB Syariah karena kinerjanya yang terus mengalami peningkatan. Bank tersebut adalah Bank BJB, Bank DKI, dan Bank Jatim.

Bentuk KUB tidak akan mengubah identitas Bank NTB Syariah. “Nama kita tidak berubah tetap seperti sekarang ini, kita berjalan seperti biasa,” terang Usman.

Ditambahkannya bank induk nantinya memiliki kewajiban memperkuat permodalan, ditambah catatan bahwa KUB akan menjadi pemegang saham pengendali (PSP).

Komisaris Independen Bank NTB Syariah Hj. Putu Selly Andayani juga menguatkan opsi tersebut dan menyampaikan bahwa pihak Bank NTB Syariah sudah melakukan pendekatan hingga ke bank lain yang menjadi anak dari bank daerah yang akan menjadi bank induk.

Bupati Sukiman pada kesempatan tersebut menyampaikan, Pemda Lombok Timur sebagai pemegang saham terbesar kedua.

Setelah menyampaikan sejumlah saran dan pertanyaan, ia menyerahkan inisiatif dan strategi kepada pihak Bank NTB Syariah serta mematuhi keputusan pada RUPS yang rencananya akan digelar November mendatang.

Bank NTB Syariah menunjukkan kinerja positif dalam beberapa tahun terakhir. Dari aset senilai tujuh triliun rupiah pada 2018, tahun 2022 aset yang dimiliki mencapai Rp. 13 T.

Selanjutnya dari sisi pembiayaan yang sebelumnya Rp. 4,8 triliun saat ini mencapai 8,5 triliun. Demikian halnya dengan laba yang juga menunjukkan peningkatan.

Tahun sebelumnya Bank NTB Syariah mencatatkan laba Rp. 138 miliar dalam setahun, tahun 2022 ini hingga September laba yang diperoleh berada di posisi Rp. 132 miliar.