LOMBOKSATU.com – Karut marutnya pelayanan di RSUD Praya menjadi atensi dewan Lombok Tengah. Untuk itu, legislative akan segera memanggil pihak RSUD Praya.
Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid menyatakan, pihaknya akan melakukan pendalaman dengan melakukan pemanggilan.
“Kita akan panggil sekda sebagai Plt Dirut RSUD dan kabidnya, mengingat ini bukan sekali terjadi, namun sudah berlangsung berkali-kali,” tegasnya, Sabtu (15/10/2022).
Menurutnya, RSUD Praya harus berbenah. Apalagi dewan selalu menganggarkan setiap tahun untuk memaksimalkan pelayan di RS plat merah ini.
Adapun persoalan lain yang perlu didalaminya adalah mengenai alat kesehatan milik RSUD Praya yang dipinjamkan ke salah satu rumah sakit swasta di Loteng. Isu lainnya soal jual beli kamar. “Semua akan kita pertanyakan,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus meninggalnya bayi Laila Muzhar yang diduga akibat kelalaian petugas kesehatan di RSUD Praya, memang viral sejak beberapa hari terakhir.
Hal tersebut juga mendapat perhatian khusus dari Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri yang berkunjung ke tempat tinggal orang tua bayi tersebut.
Hal itu sebagai bentuk belasungkawa atas meninggalnya bayi Laila, Bupati Lombok Tengah mengunjungi rumah duka almarhumah Laila di Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara.
Bupati bertemu dengan ibu almarhumah dan keluarga korban. Hadir mendampingi Bupati, Camat Batukliang Utara, Kabag TU RSUD Praya dan Kepala Desa Aik Brik.
Kasus itu kata Bupati sebagai bahan instrospeksi diri dan evaluasi baik pihak rumah sakit maupun pihak keluarga korban maka pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap orang orang dirumah sakit.
“Rumah sakit juga tidak boleh mengatakan dirinya benar begitu sebaliknya. Akan kita kumpulkan semua pejabat di rumah sakit, kalaupun harus di evaluasi kita akan evaluasi, silahkan diajukan pak Kabag TU” perintah Bupati kepada Kabag TU RSUD Praya H. Haramain.
Bupati menegaskan, Pemerintah datang untuk bersilaturahmi dan memohon agar kasus itu dihentikan agar tidak membias, kalaupun ada kesalahan dari pihak rumah sakit atas nama pemerintah daerah Bupati meminta maaf. Namun yakinlah bahwa dirinya sudah mengantensi kasus itu dan tentu ada tindakan tegas dari Bupati.
Sementara Ibu korban mengaku kecewa terlebih lagi dikatakan sudah ada tindakan, padahal tidak ada sama sekali, “silahkan bisa di cek CCTV apakah benar atau tidak ada tindakan pelayanan. Justru perawatnya bilang ke RSCM saja” katanya sambil menunjuk jari. (Dar)