Gubernur NTB Soroti Sampah di Destinasi Rinjani

oleh -1.531 views

LOMBOKSATU.com Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menyorot banyaknya sampah yang berserakan di berbagai destinasi wisata alam Gunung Rinjani. Ia menegaskan alam Rinjani begitu cantik dan indah namun keindahan terganggu oleh dua hal yakni sampah dan toilet yang tidak terawat.

“Tadi pagi kita jalan-jalan ke Sembalun, tempat kita sangat cantik, sangat indah kecuali dua hal. Pertama keindahan tempat kita terganggu dengan banyaknya sampah yang tidak terurus,” ungkapnya saat membuka acara Deklarasi Rinjani di Ulem-ulem Desa Tete Batu, Ahad (13/12/2020).

Ia menyebutkan, banyak pohon dan banyak pemandangan yang indah tapi sampah dimana-mana. Padahal ada tong sampahnya di situ namun masyarakat seperinya tidak peduli dan mungkin merasa hal itu bukan tanggung jawab bersama.

Oleh karena itu, kepada kepala desa diharapkan untuk mengajak masyarakat untuk sadar membuang sampah pada tempatnya karena kebersihan merupakan kebutuhan bersama.

Persoalan kedua, kata Gubernur adalah toilet. Ia mengakui bangunan fisik atau temboknya bagus namum tidak terurus dengan baik. Begitu masuk pengharumnya tidak ada, seolah-olah toilet itu tempat pembuangan yang tidak perlu diperhatikan.

Padahal hampir semua orang, hampir pasti mencari dan masuk di toilet. Oleh sebab itu ia mengajak masyarakat juga agar hal itu menjadi tanggung jawab bersama yang harus serius dibenahi. “Dan ini mudah-mudahan jadi komitmen untuk menambah poin dalam deklarasi,” harapnya.

Kenapa ini penting disampaikan, lanjut Gubernur, karena tahun depan NTB akan jadi tuan rumah berbagai event internasional pada bulan September 2021. “Mereka akan datang ke NTB untuk mengayuh sepedanya di tempat kita, di pulau yang indah ini,” ujarnya.

Selain itu, kata Gubrenur, kalau tidak ada aral melintang, tanggal 17 Oktober 2021 akan memulai motoGP di Mandalika. Momentum MotoGP itu akan mendatangkan sekitar 150 ribu sampai 200 ribu orang yang menyaksikan, mulai dari latihan dan juga uji cobanya.

“Dan yang paling penting juga, kalau ratusan ribu penonton ini tidak mungkin akan di sana terus tapi ingin melihat atraksi kita yang lain dan saya kira Lombok Timur punya banyak alternatif yang memungkinkan orang menengok ke belakang,” uraonya.

Kemudian bulan November setelah MotoGP, NTB akan jadi tuan rumah dari berbagai event internasional seperti super bike yang tidak kalah dengan MotoGP Mandalika.

“Sebagai tuan rumah, dari itu saya kira semangat kepala desa semangat pemuka adat, semangat anak-anak muda untuk memaknai Rinjani tadi luar biasa. Rinjani tidak boleh lagi dianggap jadi benda mati tapi Rinjani adalah sesuatu yang hidup,” ujarnya.

“Ketika kita memaknai Rinjani adalah sesuatu yang hidup akan ada kesadaran bahwa dia akan lahir, ia akan tumbuh dia akan sakit. Ketika sakit harus dirawat. Kalau tidak hati-hati dia akan mati sekali,” ungkapnya dengan bijak.

Ia juga mengajak masyarakat untuk memaknai Rinjani sebagai organisasi, pranata, dan entitas yang betul-betul harus dirawat bersama demi kemaslahatan di kemudian hari terutama bagi generasi mendatang.