Menarik…!  Objek Wisata Dende Seruni Dibagun Menara Mirip Eiffel 

oleh -5.394 views

LOMBOKSATU.com Destinasi wisata Dende Seruni Desa Seruni Mimbul Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur, NTB memiliki kekhasan yang membuat para pengunjung terprsona. Selain indah, para wisatawan disiapkan fasilitas yang bisa dinikmati, seperti perahu boat, sepeda air, ayunan, balon udara, dan lainnya.

Menariknya, setelah pemerintah desa melakukan renovasi dengan menggunakan dana Badan Usaha milik Desa (Bumdes) setempat, kini tambahan bangunan meyerupai Menara Eiffel di Paris yang bisa sebagai tempat swapoto atau selfie ria bersama keluarga, sahabat, dan pacar bagi kalangan muda. Bangun menara mirip Menara Eiffel itu terbuat dari bambu dengan nama Menara Ampel

Objek wisata yang viral di berbagai sosial media itu mudah, dengan akses jalan yang bagus di jalan jurusan Mataram – Labuhan Lombok – Sambelia atau sekitar 31,4 kilometer dari Kota Selong dengan jarak tempuh 53 menit.

Sejak destinasi wisata ini dibuka tahun 2019 lalu, pengunjung seakan mengalir setiap hari. Berdasarkan data pengelola, jumlah pengunjung per hari mencapai 500 hingga 1.000 orang. Lain halnya kalau libur hari besar, pengunjungnya seakan tak tertampung. Penuh melampaui batas daya tampung.

Untuk biaya masuk pada kawasan ini juga cukup murah. Untuk orang dewasa Rp 5.000, anak-anak Rp 3.000 sampai puas dengan menyiapkan aneka makanan yang dapat memuaskan selera pengunjung. Sembari menikmati sejuknya air di sepanjang area wisata, pengunjung juga bisa menikmati aneka minuman termasuk kopi khas Sasak Lombok.

Kepala Desa Seruni Mumbul, Tajuddin, mengatakan, pemberian nama destinasi wisata itu selain melestarikan cerita rakyat tentang seroang gadis yang bernama Dende Seruni, juga tidak terlepas dari inspirasi untuk memajukan desa melalui potensi yang ada untuk mendapatkan penghasilan agar masyarakat bisa menikmatinya.

“Ide awal saya membuka destinasi wisata ini, tidak terlepas dari adanya cerita rakyat dan juga dari hasil studi banding saya ke Klaten Jawa Tengah beberapa tahun lalu. Saya melihat di Klaten ada objek wisata yang memiliki kemiripan dengan potensi yang ada di desa ini,” tuturnya pada wartawan, Jumat (30/10/2020).

Namun untuk dapat mewujudkan impian itu, pemerintah desa telah merogoh anggarannya sekitar Rp 1 miliar sehingga kawasan wisata Denda Seruni tampak seperti sekarang ini.

Ia juga menyebutkan, penataan destinasi ini sejak awal, pemerintah desa bersama masyarakat penuh optomis dan yakin mampu mendatangkan hasil yang lebih besar daripada biaya yang keluar.

“Pada tahun 2019, penataan wisata Dende Seruni tahap awal mulai kami rencanakan. Kami masukan ke dalam APBDes dengan nilai anggaran Rp 648 juta. Kemudian kami dapat tambah anggaran dari bantuan pemerintah provinsi sebesar 100 juta dan dari Kemendes Rp 50 juta,” tuturnya.

Meski merogoh anggaran besar, Tajuddin merasa optimis untuk dapat mengembalikan modal awal tersebut dalam waktu 4 tahun ke depan. “Kami optimis anggaran kurang lebih sebesar Rp 1 miliar yang sudah mrnjadi investasi pada wisata ini bisa kami kembalikan,” ujarnya.

Sejauh ini, pendapatan BUMDes dari pengelolaan wisata Dende Seruni sekitar Rp 256 juta lebih. “Artinya dari Rp 1 miliar anggaran yang sudah kami investasikan untuk wisata ini. Baru 30 persen terpenuhi dalam waktu kurang 1 tahun. Sisa 70 persennya akan tercapai pada 4 tahun yang akan datang, baru kemudian desa akan dapat menikmati hasilnya,” jelasnya.

Adapun upaya lain yang akan terus pemerintah desa untuk dapat menunjang pendapatan BUMDes agar bisa lebih besar, ia berencana akan membuat wahana pemancingan umum di lokasi wisata Dende Seruni.