Pemkab Lombok Timur Gelar Rakor Dukung Operasional Sentra IKM Porang

oleh -907 views
oleh
iron
Bupati Lombok Timur Drs. H Haerul Warisin, M.Si

LOMBOKSATU.com – Menjelang beroperasinya Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Porang di Kecamatan Pringgabaya, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menggelar rapat koordinasi dukungan porang, Senin (26/05/2025).

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin, didampingi Sekretaris Daerah, serta dihadiri kepala OPD terkait, para vendor, dan pengusaha porang di wilayah Lombok Timur.

Dalam rapat tersebut, Bupati menekankan pentingnya pemenuhan bahan baku sebagai salah satu tantangan utama menjelang operasional pabrik porang. Kebutuhan bahan baku diperkirakan mencapai 80 kilogram per hari, dan pasokan dari wilayah Lombok Timur saja dinilai tidak mencukupi.

“Kita harus intervensi lagi. Kalau kebutuhan per hari tidak cukup, harus komunikasi dengan Pulau Jawa. Pengusaha harus bergerak dan mulai intervensi ke luar daerah. Karena ini sangat menjanjikan. Kalau dari umbi sudah diproses menjadi DNA atau tepung, tentu bisa diekspor dan diolah menjadi berbagai jenis makanan. Ini luar biasa,” ungkap Bupati.

Pemerintah daerah, lanjutnya, telah menjalin komunikasi dengan seluruh kabupaten/kota penghasil porang di NTB. Namun, Bupati berharap komunikasi tersebut dilakukan lebih intensif, khususnya terkait data produksi dari masing-masing daerah.

Selain persoalan bahan baku, Bupati juga menyoroti pentingnya pembinaan kepada para pengusaha porang, khususnya dalam penyediaan bibit unggul agar produksi bisa ditingkatkan dalam skala besar.

Ia juga mengungkapkan bahwa belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan pabrik porang di Pringgabaya. Hal ini menyebabkan petani kesulitan memasarkan hasil panen mereka.

“Harus diviralkan, supaya orang tahu bahwa di Lombok Timur ada pabrik besar. Mereka yang punya porang tahu ke mana harus menjualnya. Pemerintah juga harus tahu apa yang dibutuhkan agar pabrik ini tidak mangkrak di kemudian hari,” tegasnya.

Selain kendala bahan baku, terdapat pula kendala teknis, seperti ketersediaan daya listrik di Power House. Meski demikian, bila tidak ada hambatan, pabrik porang tersebut direncanakan akan diresmikan Kamis (5/6/2025) mendatang.