Vaksin PMK Kosong, Peternak Disarankan Pakai Obat Tradisional

oleh -1.712 views
kadis peternakan lotim h masyhur
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim H Masyhur

LOMBOKSATU.com – Penyebaran penyakit mulut dan kaki (PMK) yang dialami hewan ternak semakin meluas, namun hingga saat ini vaksin masih kosong. Pemerintah akan mendistribusikan vaksin bulan Agustus mendatang.

Sementara menunggu pendistribusian vaksin, para peternak disarankan menggunakan pengobatan tradisional, selain pemberian obat berupa suntikan oleh petugas kesehatan hewan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur H Masyhur mengatakan upaya pengobatan tradisional sebagai salah satu solusi bagi peternak karena vaksin belum ada.

Ia menegaskan, pengobatan tradisional itu bisa dilakukan dengan memberikan jamu yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasar sebagai penambah imun hewan ternak.

“Bahan-bahan jamu itu berupa kunyit, gula merah, telur, dan madu. Semua itu ditumbuk lalu diminumkan pada sapi,” terangnya pada wartawan, Jumat (24/06/2022).

Sementara penyakit yang ada di kakinya bisa diolesi dengan bekas perasan kunyit tersebut agar virusnya hilang. “Namun sebelum dioles, bersihkan dulu dengan air hangat,” tuturnya.

Pengobatan dengan jamu itu kata dia, berdasarkan pengalaman para peternak yang sapinya sembuh setelah diberikan obat tradisional tersebut.

Menariknya, kata dia, ada temuan di lapangan, peternak memakaikan kaos kaki setelah diobati agar tidak dikerumuni lalat. “Sapi itu dipasangkan kaos kaki,” imbuhnya.

Upaya lain, pihaknya dinas melakukan penutupan pasar hewan agar penularan virus tidak merajalela. “Penutupan mulai tanggal 22 Juni – 11 Juli 2022,” ujarnya.

Ia menuturkan, penularan virus itu lebih banyak pada sapi import. Sementara sapi lokal memiliki daya tahan yang lebih kuat. “Kalau sapi lokal minim. Lebih banyak sapi eksotik,” jelasnya.

Selain penutupan pasar, pihaknya juga melakukan upaya pemberian obat berupa suntikan kepada hewan ternak secara gratis. “Pengobatan dari dinas berdasarkan data by name by address,” tutupnya.

Sementara yang tidak masuk daftar, para peternak diminta bayar setengahnya. Karena obat yang digunakan petugas merupakan obat pribadi yang dibeli petugas.

No More Posts Available.

No more pages to load.