Peduli Kesehatan Anak, Bupati Mengajak Masyarakat Pantau Jajanan Sekolah Aman

oleh -876 views
Bupati Lotim HM Sukiman Azmy menghadiri sosialisasi keamanan pangan program sekolah dengan Jajanan Anak Usia Sekolah Aman
Bupati Lotim HM Sukiman Azmy (tengah) menghadiri sosialisasi keamanan pangan program sekolah dengan Jajanan Anak Usia Sekolah Aman

LOMBOKSATU.com – Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mengatakan, asupan makanan akan menentukan status gizi yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

“Karena itu memantau makanan yang dikonsumsi anak terlebih ketika berada di luar rumah, seperti di sekolah sangat penting,” katanya di Ballroom Kantor Bupati Kamis (14/04/2022).

Perlu ditegaskan, tanggung jawab tersebut harus bisa dilaksanakan oleh seluruh elemen seperti guru dan tenaga kependidikan, dinas pendidikan, Puskesmas, dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, pengawasan itu menjadi semakin penting ketika sebagian besar anak tidak sarapan di rumah dan mengandalkan makanan/ jajanan yang tersedia di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Karena itu ia meminta agar semua pihak terkait menjalankan tugasnya dengan baik. Kepada Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Mataram ia menyampaikan terima kasih yang peduli dengan kesehatan anak.

Sosialisasi Keamanan Pangan Program Sekolah dengan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) Aman yang dilakukan BPOM ini telah memberikan pemahaman keamanan pangan, khususnya jajanan di Sekolah.

Sementara kepada peserta sosialisasi, bupati berharap agar mengikuti kegiatan dengan baik dan pada akhirnya dapat diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing.

Kepala BPOM di Mataram I Gusti Ayu Adhi Aryapatni menyebutkan, berdasarkan survei kesadaran obat dan makanan, posisi masyarakat NTB cukup memprihatinkan.

Poin NTB 66,83 di bawah rata-rata nasional. Karena itu kegiatan sosialisasi yang dilakukan di seluruh kabupaten/ kota di NTB sebagai upaya mengedukasi masyarakat dan anak-anak sehingga indeks kesadaran bisa meningkat terkait keamanan pangan.

Kegiatan yang diikuti 75 peserta yang terdiri dari siswa, guru, komite, dan pengawas 24 sekolah di Lombok Timur ini diharapkan menjadi media penyebaran informasi kepada komunitas sekolah untuk mewujudkan produk jajanan aman.