LOMBOKSATU.com – Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah Ahmad Supli menyinggung tingginya angka kasus kekerasan perempuan dan anak. Dewan meminta pemerintah kabupaten, mencari solusi agar permasalahan tersebut tidak terulang.
Perhatian itu sangat penting, mengingat banyak korban yang mengalami trauma berkepanjangan. Akibatnya banyak yang mengalami depresi hingga malu bergaul dengan masyarakat. Perkembangan mental juga terganggu.
Supli menegaskan, tingginya kasus ini harus dilihat komprehensif. Sehingga, semua pihak terutama pemkab harus maksimal atau lebih peka dalam melihat persoalan itu.
Karena itu ia meminta pemkab mencari solusi. Melakukan upaya pembinaan yang serius. “Harus ada langkah konkret menyelesaikan persoalan ini,” katanya kepada wartawan Selasa (8/2/2022).
Politisi PKS itu juga melihat, kemajuan
teknologi komunikasi hari ini membuat memberikan dampak besar terhadap perkembangan mental anak. Apalagi pengawasan dari keluarga lemah.
Salah satu penyebab terjadinya kekerasan adalah penggunaan media sosial (Medsos) yang semakin tidak terkendali. Kemudahan dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan pertikaian di dalam rumah tangga.
Kedepan, penggunaan ponsel perlu dicarikan solusi agar informasi yang diterima bisa disaring. Dia menyarankan, pemerintah kabupaten berkoordinasi dengan dinas sosial, diskominfo, dan stakeholder terkait lainnya.
“Permasalahan ini tidak bisa selesai kalau dibebankan kepada satu dinas saja,” ujarnya. Terlebih, perlu ada kajian mendalam untuk bisa menyelesaikan persoalan seperti ini. Apalagi, pelaku kekerasan ini seringkali orang dekat korban. (Dar)





