Musim Hujan, Dinkes Lombok Timur Ingatkan Masyarakat Waspada Penyakit DBD

oleh -408 views
oleh
Dikes
Kadis Kesehatan Dr. H. Pathurrahman

LOMBOKSATU.com  –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap sejumlah penyakit berbasis lingkungan yang kerap muncul, terutama saat perubahan cuaca.

Beberapa penyakit yang menjadi perhatian utama antara lain Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta penyakit lainnya yang berpotensi muncul akibat lingkungan yang tidak sehat.

Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah kunci mencegah munculnya penyakit seperti DBD, diare, dan ISPA.

“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan, seperti memberantas sarang nyamuk, mengelola sampah dengan baik, serta memastikan sanitasi yang memadai,” ujar kepala Dinkes Lotim Dr. H. Pathurrahman.

Penyakit seperti DBD kerap meningkat seiring musim hujan akibat genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Karena itu, gerakan 3M Plus, yakni Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, sangat penting dilakukan secara rutin.

Selain itu, penggunaan kelambu, lotion anti-nyamuk, dan fogging di wilayah endemis bisa menjadi langkah tambahan,” jelasnya.

Sementara itu, penyakit diare dan ISPA juga kerap muncul akibat kurangnya akses terhadap air bersih dan kualitas udara yang menurun, karena itu penting konsumsi air bersih yang dimasak dan menjaga kebersihan diri.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lombok Timur Budiman Satriadi menyampaikan pihaknya terus melakukan pemantauan di setiap puskesmas.

Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kasus penyakit-penyakit tersebut. Salah satu penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus adalah DBD, “karena setiap musim hujan cenderung terjadi lonjakan kasus,” ujarnya, Kamis (6/12/2024).

“Selama tiga bulan terakhir, jumlah kasus DBD di Lombok Timur menunjukkan fluktuasi. Pada Agustus 2024 tercatat 29 kasus, meningkat menjadi 39 kasus pada September, dan turun menjadi 30 kasus bulan Oktober,” sambung Budiman.

Kendati demikian ia menegaskan, jumlah kasus DBD yang terjadi saat ini masih dalam kategori wajar dan masih dapat ditangani dengan baik. Ia menyarakan agar masyarakat mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus.

Sejauh ini, pihaknya belum mendapat laporan pasien meninggal dunia. Beberapa kecamatan yang sering mengalami kasus DBD adalah Sakra, Terara, Masbagik, dan Selong namun masih dalam keadaan normal.