Hadiri Ritual Nyentulak, Ini Pesan Wabup Lombok Timur

oleh -1.255 views
Wakil Bupati Lotim H Rumaksi (kiri) saat memberikan sambutan acara ritual nyentulak

LOMBOKSATU.com – Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi SJ, SH menghadiri acara ritual nyentulak yakni doa bersama menolak bala dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh budaya dan dan seluruh elemen masyarakat.

Hadir pada kesempatan tersebut, Sekda Prov. NTB  Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Kabinda NTB, Kajati, Kapolres Lotim, Perwakilan Kodim 1615/Lombok Timur, Camat Sembalun,  Kepala Desa, para sesepuh, 44 penghulu gunung, kiyai, pemangku, dan toak lokak.

Kegiatan ini berlangsung di berugak agungan di Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun bersama para pejabat, penghulu adat, tokoh-tokoh, kiyai seluruh elemen. Acara itu dipimpin kiyai adat di Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun.

Wakil Bupati H. Rumaksi Sj dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya meminimalisasi dampak berbagai bencana, baik alam maupun non alam.

Wabup mencontohkan salah satu bencana yang tengah dihadapi saat ini adalah Covid -19 yang di Indonesia, kasusnya sudah tembus 1 juta lebih orang. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk penanggulangannya. Oleh karena itu diharapkan melalui doa yang dipanjatkan bersama dapat segera mengakhiri pandemi ini.

Wabup juga mengingatkan pentingnya persatuan dengan menerima perbedaan-perbedaan yang ada, serta melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah semakin meluasnya penyebaran covid-19.

Sekda Provinsi NTB yang juga ketua Satgas Covid-19 Provinsi NTB H. Lalu Gita Ariadi mengungkapkan hal serupa, yaitu pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M. Ia menggambarkan kondisi dan penyebaran covid-19 di Provinsi NTB hingga 31 Januari yang mencapai 7667 orang.

Dari jumlah itu, kasus yang masih dalam perawatan mencapai lebih dari seribu kasus (1448 orang). Diperkirakan tanpa adanya upaya signifikan untuk pengendalian, termasuk kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan serta vaksinasi maka pada tahun 2021 mendatang angkanya bisa mencapai 15-20 ribu kasus.

Ia berharap, melalui doa yang dilakukan saat ini dapat menekan angka kasus dibarengi penerapaan 3M. Diingatkannya pula untuk mewaspadai bencana hidro-meteorologi dan bencana lainnya sebelum menutup sambutan dengan lantunan tembang Sasak.

Ritual nyentulak desa ini dilaksanakan untuk melestarikan adat dan budaya gotong royong masyarakat Sasak dan sebagai wadah silaturahmi seluruh tokoh di pulau Lombok sekaligus doa bersama untuk mencegah dampak bencana yang terjadi di Gumi Selaraparang ini.