Ketua ABKIN NTB: Guru BK Memiliki Tantangan Berat di Era Digital

oleh -1.385 views
Dr. H. Musifuddin (kiri) bersama dosen UNNES

LOMBOKSATU.com – Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Universitas Hamzanwadi (UNHAM) menggelar seminar nasional kerjasama Prodi BK Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) NTB dengan tema “komitmen profesional bimbingan konseling di era merdeka belajar”.

Ketua Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) NTB, Dr. H. Musifuddin, M.Pd mengatakan, tujuan seminar dan kerja sama ini adalah dalam rangka kolaborasi peningkatan kompetensi keilmuan bimbingan konseling (BK) mahasiswa kedua perguruan tinggi, termasuk juga guru BK yang ada di Lombok khususnya dan NTB pada umumnya, sehingga yang hadir di seminar ini adalah banyak dari guru BK.

“Pesertanya dari kemarin sudah kita proyeksikan sekitar 300 orang yang terdiri dari 90 mahasiswa UNNES yang sedang mengikuti praktik kerja lapangan (PKL), ratusan mahasiswa Universitas Hamzanwadi, dosen, guru SMP, dan guru SMA di Lombok,” ujar Musifuddin usai seminar, Senin (24/02/2020).

Dikatakan doktor lulusan UNJ itu, kegitan seperti ini sangat penting dilaksanakan secara reguler untuk menga-upgrade keilmuan dan peningkatan kapasitas serta profesionalisme terkiat isu-isu terkini bagimana menangani siswa, bagaimana solusi terkini bisa dijadikan sumber rujukan dan literasi sehingga kajian akademik dan fakta empris dijadikan sebagai jalan keluar yang nyata.

“Di era merdeka belajar yang dicanangkan kementerian hari ini, kalau kita lihat dari semua pandangan itu, sesungguhnya ada otonomi anak dalam belajar dan otonomi guru dalam mengajar. Kita berharap ada kemerdekaan dari guru BK maupun siswa khususnya, merdeka dari masalah,” harapnya.

Tantangan guru BK dalam proses tataran praksis di lapangan sangat berat tertutama di era digital hari ini sangat berat. Digitalisasi hari ini telah merambah ke seluruh dimensi, tidak mengenal ruang dan waktu.

“Hal ini menjadi tantangan baru, bayangkan saja, para guru secara psikologis tidak pernah mengira akan menghadapi tantangan seperti hari ini, dan ini menjadi suatu hal yang berat, sehingga dengan kegitan-kegiatan seminar seperti hari ini bisa menjadi jalan menemukan solusi dari masalah kekinian,” pungkas Musifuddin yang juga Wakil Rektor III UNHAM itu.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kerjasama dan Kehumasan UNHAM, Dr. Muhammad Halqi mengatakan, selain seminar, UNHAM dan UNNES menandatangani memorandum of agreement (MoA) dalam konteks tridarma perguruan tinggi.

“Dengan penandatanganan MoA ini banyak kesempatan untuk program studi BK UNHAM dan BK UNNES khususnya bisa bekerja sama dalam pengembangan akademik, penelitian, dan pengabadian kepada masyarakat sebagai mana yang dimaksud dengan tridarma perguruan tinggi,” jelas Halqi.

Ia berharap, kerjasama yang dilakukan tidak hanya sekadar signing MoA saja, melainkan harus melakukan aktivitas sehingga bisa bernilai dalam akreditasi perguruan tinggi di masa mendatang. Termasuk penguatan kapasitas sumberdaya manusia yang dimiliki perguruan tinggi.

“Perlu diketahui, UNHAM telah banyak melakukan kerjasama, baik nasional maupun internasional, dan sekarang ini juga banyak kerjasama yang ditawarkan oleh perguruan tinggi lain maupun pemerintah dan pihak swasta, terutama sektor industri dan pengembangan teknologi merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan kita bersama,” harapnya.